Selasa, 19 September 2017

Takut Punah

Adakah yang lebih buruk dari manusia tanpa iman?
Ketika bangun, hanya untuk berkembang biak.
Ketika bersolek, juga untuk berkembang biak.
Bahkan mengisi tenaga pun, alasannya untuk berkembang biak.
Seolah jarak antara akil baligh hingga kematian hanyalah sebatas pusar hingga lutut.

Senin, 04 September 2017

Inequilibrium

Tahukah dimana ujung perdamaian?.
Letaknya ada ditiap-tiap hitungan ujung lembar hasil cetakan kertas itu.

Tahukah kapan hadirnya kemanusiaan?
Saat priuk nasi di dapur sendiri sudah penuh dan tidak ada lagi tempat untuk menyimpannya.

Teruntuk yang Sedang Berjuang

Adakah salahnya hati seorang pria dewasa melankoli?.
Menyaksikan saudaranya tergeletak tak berdaya dihujani ratusan mungkin ribuan peluru tajam dan serpihan-serpihan metal panas mengoyak tubuhnya?.
Hati yang hancur namun ragaku hanya bisa terpatung.
Membayangkan jiwa-jiwa yang terangkat, raga yang terbenam.
Saat timah-timah panas menerobos masuk menyisakan nafas yang tersedak oleh gumpalan sel darah merah.
Jemari-jemari mungil dalam dekapan yang berlarian mencari tempat berlindung yang bukan lagi rumahnya.
Kobaran-kobaran yang membumihanguskan diiringi jeritan sesaat lalu menghilang ditelan api yang perkasa.
Aku hanya bisa mempersembahkan tiap sujudku dengan bait-bait doa tanpa rima.
Dengan air mata yang sebenarnya tidak mungkin menghapus duka mereka.
Dengan tangan yang ingin menggenggam menyambut tubuh-tubuh dingin oleh kehangatan yang mungkin akupun tak punya.
Pintaku hanyalah kepadamu ya Allah yang maha kuasa, agar mereka semua, saudara-saudaraku yang disana diberikan kekuatan, kegigihan dan perlindungan.

Selasa, 29 Agustus 2017

Bukan Tentang Mata

Adakah suaranya melenyapkan bunyi-bunyian lain dan membuat duniamu berhenti untuk sekejap?.
Begitu juga dengan wanginya yang membuatmu terperanjat tapi sama sekali tak ingin untuk menengok.
Engkau tahu dia tidak ada disitu, tepat di depanmu, di sampingmu atau bahkan di belakangmu.
Engkau hanya tahu perasaanmu terus bertumbuh.
Semakin dekat, semakin erat.

Jumat, 28 Juli 2017

Lingkaran

Kita selalu merasa memiliki waktu, tapi kenyataannya tidak.
Apa yang diberi jika sebenarnya kita tidak punya?.
Konsep tentang waktu memang menjadi paradoks.
Manusia menjadi bingung sendiri, padahal satuan waktu, mereka sendiri yang membuat.
Dan karena waktu, mereka menjadi tamak,
Sangat rakus dan serakah.

Bisikan Ke Langit

Lama aku tidak meracau.
Kelihatannya mungkin tidak,
Tapi batin ini sedang bergejolak.
Berisik bagai tonggeret dimusim kawin, ingin mencari perhatian.
Sedang mencari ruang bermain dan melangkah.
Tapi tidak tahu arah, mungkin tahu.
Hanya masalah tepat atau kurang tepat, cepat atau terlampau cepat.
Semesta dan penciptanya aku tebak sering saling bisik memberi isyarat.
Mungkin aku kurang sensitif, atau kurang berdoa.
Ceritanya sulit diterka, sedangkan percaya dengan cenayang sama juga celaka.
Bisa murka sang pencipta
Sedangkan aku hanyalah hamba
Baiknya memang pertemuanku dengannya harus ditambah
Waktu terbaik adalah saat orang terlelap pada sepertiga malam dan aku harus kembali terjaga lalu dengan lembut meminta

Selasa, 25 April 2017

Hamba

Aku percaya dalam tiap bait doa yang terucap berulang-ulang, ada ragu dan ketakutan yang ingin disirnakan.
Pada setiap sujud rakaat terakhir yang lebih lama ada perasaan ketidakberdayaan yang butuh dikuatkan.

Sebuah Pernyataan Tentang Hati yang Sedang Berirama Keras

Bukankah hati yang terjaga rasanya luar biasa?
Untuk dapat memastikan bukan hanya sekedar syahwat yang cepat berlalu dari mata.
Menjadi pemenang atas hati yang fitrahnya selalu meragu dalam bisikan.

Penyakit Manusia

Ketika sedang taat, merasa paling taat diantara semua umat.
Ketika sedang hebat, merasa paling luar biasa hebat.
Adakah bila berbuat dosa merasa paling berdosa diantara yang lain?.

Minggu, 23 April 2017

Lelaki Brengsek

Tidak ada yang lebih berbahaya dibandingkan dengan mulut seorang lelaki, ia dapat menghujam dalam jantung seorang perempuan, meracuni pikirannya lalu datang dalam setiap mimpinya.
Perkataan lelaki seperti sebuah bom berisikan paku tajam atau satu keranjang bunga yang harum semerbak.
Pujian-pujiannya bahkan menjadi candu pompa serotonin yang engkau butuh setiap hari.
Dan ketika engkau tenggelam, tentu ia akan menolong dengan segenap raganya, namun belum tentu ia mau tenggelam bersama.

Sabtu, 22 April 2017

Mencintai yang paling hebat adalah melalui manusia dengan tujuan tuhannya

Tidak Menunggu Dalam Diam

Rasa-rasanya rasa ini semakin dalam,
Walau yang dinantikan di depan masih abu-abu.
Tidaklah tepat kalimat "akhir dari penantian", karena apa yang dimaksud dengan nanti merupakan sebuah harapan.
Bagaimana bisa kalau harapan itu berakhir?.
Sedang aku padanya terus berharap?
Bukan, bukan padanya, tapi padaNya.
Dalam setiap doa dan permohonan petunjuk, meminta diberikan yang bisa sama-sama saling menguatkan dalam iman.
Rasanya memang harus ditahan, karena dalam penantian sejatinya ada perbaikan, proses pelayakan diri untuk merasa pantas diundang.

Kamis, 20 April 2017

Waktu Diantara

Bila disuruh menunggu, hakikat manusia memang menunggu.
Menunggu waktu beribadah diantara kelahiran dan kematian.
Mengharapkan yang pasti-pun hanya ada satu hal yang pasti di dunia ini, ketidakpastian.
Mengapa harus risau, mengapa perlu gundah gulana?
Seribu doa tidaklah mungkin tanpa sebuah usaha.
Tiada hal yang namanya keyakinan akan hati manusia selama ada zat yang maha membolak-balikkan, aku percaya.
Percaya bahwa bahwa orang baik akan bertemu dengan orang baik.
Sesuatu yang baik harus ditunggu

Minggu, 16 April 2017

Surga Firdaus

Janji sang pencipta untuk hamba yang taat akan dirinya.
Zat yang tidak pernah tidur, selalu menjaga mimpi bagi yang percaya.
Suatu misteri yang cenayang terhebat-pun tidak pernah mau untuk mengira.
Keyakinan akan sesuatu  yang lebih dari indah dan tak ada yang lebih indah olehnya.
Rindu seorang setelah kehidupan, dimana dulu saat ruh belum menyatu dengan raga sempat menciumnya.
Adakah bisa dicari di dunia? Dalam arti sebuah nama.
Firdaus adalah surganya.







Selasa, 14 Maret 2017

Ikan Asin

Dibubuhi garam, lalu direndam semalam.
Seharusnya memang sudah busuk, tapi diawetkan.
Sedap rasanya ketika digoreng dan ditambah dengan sambal belacan.
Terlebih sesaat digoreng, aromanya begitu otentik dan menggelitik menggoda iman.
Harganya bermacam-macam, tergantung dari apa ikannya.
Jambal roti paling primadona, sedang mujair yang kelas bawah.
Penikmatnya bergantung kelas, semakin terkenal semakin mahal.
Para kelas bawah tidak mungkin makan Jambal, kalaupun mungkin, mau makan apa hari esok?
Ah tetapi tetap saja namanya ikan asin, ikan kemarin!

Selasa, 07 Maret 2017

Isi Hati

Jika bertuhan adalah kewajiban, maka beribadah akan kupaksakan.
Jika engkau memang sudah disuratkan, maka mencintaimu bukanlah alasan.

Busuk

Jikalau hati letaknya di muka,
Aroma pasar pagi saat jam 09.20 pun kalah baunya.
Bahasa hati suara kejujuran, seribu kecapan tak akan mampu menerjemahkan.
Kenapa mulut busuk yang berbicara?
Kenapa otak berurat yang berpikir?

Sandiwara

Mereka mencoba membuat dunia, lengkap dengan panggungnya.
Dimana takdir sudah diatur, alur mudah ditaksir.
Bahagia menjadi tuhan.
Terlebih jika penontonnya suka dan tertawa.
Mungkin tuhannya sedang bercanda.

Sabtu, 11 Februari 2017

Adiksi

Kupikir ulang secangkir penuh kafein disetiap pagi
Kujauhi sebatang hisapan nikotin disela-sela hari
Namun jika engkau adalah suatu adiksi, aku bisa apa?

Pria Picisan

Ada seorang pria gundah,
Menanti pendamping hidup yang tak kunjung membuka hati.
Adakah jodoh lari bila di kejar? Terbang bila tak digenggam?.
Kejar yang perlu dikejar, genggam yang perlu digenggam.
Pria tidak boleh sedangkal itu.