Senin, 15 April 2013

Dia Ingin Terbang, Dia Ingin Menghilang

Sebuah mimpi mengalun menemani tidurku.
Tersibak angan dan harapan seperti padang ilalang yang luas dan tak berujung.
Sekejap hilang dan musnah terbakar menjadi abu.
Terbawa angin lembah dan tak menyisakan apa-apa.
Berpindah tempat, entah dimana dia akan berlabuh.
Mimpiku hancur, mimpiku musnah.
Rapuhnya diri membuat aku semakin jatuh dalam lubang kehampaan.
Sebuah memori, untaian cerita di masa lalu ikut lenyap bersamanya.
Tapi aku tak akan pernah lupa.
Disudut kecil hati ini masih terbayang akan cerita, sejarah akan masa lalu.
Dia memang harus menghilang, dia memang harus terbang.
Dan aku harus merajut ulang kisah dalam memori alam yang tanpa batasan ingatan.

Teruntuk laptopku yang entah kini berada dimana

Minggu, 07 April 2013

Suatu Pagi Dihari Minggu

Angin lembut bercampur dengan hasil kondensasi fajar tadi mencoba merangkul dan membangunkanku.
Pagi ini terlalu hangat untuk hanya dihabiskan dibalik selimut kusam.
Juga terlalu dingin untuk mengusik menelusuk kedalam alam bawah sadar tempat impian bersemayam.
Mencoba melangkahkan kaki menuju akar pohon trembesi tertanam.
Melangkah lalu sedikit berlari, menghirup oksigen segar yang baru saja matang dari dedaunan trembesi.
Segar dan sangat liar, seakan zat neuro psikotropika yang adiktif meminta untuk terus dihirup.
Aku sakau, udara pagi ini membuatku mabuk.
Tak ada yang lebih baik dari pagi ini.
Matahari temaram khas pagi hari, refleksi hijau di permukaan danau, barisan trembesi menyejukkan, rotasi pedal yang terus menerus pada poros, hentakan sol karet pada aspalpun terasa melengkapi pagi ini.
Disinilah aku hidup, dipagi yang segar.
Bersemangat tapi sangat tenang.

Sabtu, 06 April 2013

Pasangan Hidup

Aku bukan yang terbaik tapi ingin selalu menjadi yang lebih baik.
Aku ingin mendapat kebaikan.
Aku tidak sempurna tapi selalu mencoba untuk menyempurnakan.
Aku ingin memiliki  kesempurnaan.
Ini bukan egois.
Ini adalah aku, aku yang berperangai manusia.

Jumat, 05 April 2013

Tempatku Bukan Tempatku

Hingar bingar keras berdentuman.
Berkelap-kelip cepat cahaya tapi bukan kilat, bukan juga pertanda hujan.
Kulihat terkadang gelap dan sesekali temaram.
Dan tak nyaman!.
Sangat naif memang, atau...terlalu konservatif?.
Aaah sudahlah.
Tapi aku yakin, disini bukan aku, bukan tempatku

Senin, 01 April 2013

Tapak Jejak Sang Penakluk

Ribuan langkah kaki masih belum hilang tersapu hujan.
Jutaan kata masih tersandar dalam memori.
Hamparan luas karya tuhan yang tak berbatas masih sangat melekat mendalam.
Perjalanan yang penuh rasa syukur menyisakan semua.
Jiwa-jiwa penuh semangat menghentak sedang mencoba melihat-Mu lebih dekat, mencoba menggapai dengan tangan-tangan kecil dan kaki ringkih yang kami punya.
Dinginnya embun pagi terasa membakar sanubari, melepaskan bulir-bulir semangat yang membuat kami tetap melangkah maju.
Suara lolongan anjing hutan pagi itupun tak sanggup menggetarkan niat untuk menuju puncak tertinggi sang Merbabu.
Tingginya puncak membuat hati kami semakin rendah, merasa sangat kecil untuk mengucap keangkuhan pada diri.
Dan sekali lagi hanya ada rasa syukur yang bisa diucap.

-Bagus, Daymas, Erwan, Pawel, Anin, Vanya-
Pendakian Jalur Wekas, Gunung Merbabu, 30 Maret 2013.