Dibubuhi garam, lalu direndam semalam.
Seharusnya memang sudah busuk, tapi diawetkan.
Sedap rasanya ketika digoreng dan ditambah dengan sambal belacan.
Terlebih sesaat digoreng, aromanya begitu otentik dan menggelitik menggoda iman.
Harganya bermacam-macam, tergantung dari apa ikannya.
Jambal roti paling primadona, sedang mujair yang kelas bawah.
Penikmatnya bergantung kelas, semakin terkenal semakin mahal.
Para kelas bawah tidak mungkin makan Jambal, kalaupun mungkin, mau makan apa hari esok?
Ah tetapi tetap saja namanya ikan asin, ikan kemarin!
Ketika seorang anak manusia menorehkan tinta digital tentang alam semesta
Selasa, 14 Maret 2017
Ikan Asin
Selasa, 07 Maret 2017
Isi Hati
Jika bertuhan adalah kewajiban, maka beribadah akan kupaksakan.
Jika engkau memang sudah disuratkan, maka mencintaimu bukanlah alasan.
Busuk
Jikalau hati letaknya di muka,
Aroma pasar pagi saat jam 09.20 pun kalah baunya.
Bahasa hati suara kejujuran, seribu kecapan tak akan mampu menerjemahkan.
Kenapa mulut busuk yang berbicara?
Kenapa otak berurat yang berpikir?
Sandiwara
Mereka mencoba membuat dunia, lengkap dengan panggungnya.
Dimana takdir sudah diatur, alur mudah ditaksir.
Bahagia menjadi tuhan.
Terlebih jika penontonnya suka dan tertawa.
Mungkin tuhannya sedang bercanda.
Langganan:
Komentar (Atom)