Langit biru cerah bersenandung tak ditemani awan
Peluh diujung dagu menunggu giliran jatuh merindu bebatuan
Tak perlulah kusebut panasnya
Dia sedang angkuh berdiri tenang
Tertatih aku bukan mengeluh
Terjatuh juga bukan mengaduh
Tenang...aku masih sabar untuk bertahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar