Selasa, 08 Januari 2013

Hari ke-4: Hei! Dengarkan Aku Sedang (Ingin) Cerita


Tertegun diam pikiranku melayang jauh menyebar menyeruak sampai langit tiada batas.
Mencoba untuk menutup mata, mata yang lelah, lelah karena terlalu banyak melihat kebohongan berasaskan kepalsuan. “Munafik!! Kalian semua munafik!! Diam, dan lihat aku sedang bercerita menerawang terbang”.
Aaaaaaah sudahlah, aku kesal!, mataku sudah tak lagi sehati dengan hati.
“Aku lelah tuanku”
“Aku ingin tenggelam dalam damai kegelapan”
“Gelap yang benar-benar gelap!, bukan merah, bukan biru! Aaah apalagi abu-abu!!, aku ingin hitam!!, hitam pekat tuanku, bisakah?”
Ya aku mengerti, silahkan kau berjibaku dengan angan, mimpi dan nafsumu.
Untuk malam ini kurasa cukup untuk sedikit bercerita.
Terima kasih semesta.

Hari ke-3: Detak-Detik Derik Berbisik


Tik, tok
Semula berlari, lambat laun akhirnya tertaut berhenti.

Tik, tok
Alunan nafas bergejolak namun perlahan-lahan menjadi tenang.

Tik, tok
Dua bandul-pun menuju titik equilibrium.
Hampir diam, diam hingga tak terdengar lagi berbisik-bisik mengalun menenangkan.

Tik, tok
Harapan menyatu membentuk mimpi-mimpi yang baru, yang indah membius, melayang dan terbang.

Tik, tok
Suatu tanda matahari baru, sinar penyeruak semangat penantang akan hati, jiwa dan raga yang kadang tak bersinergi.

Tik, tok
Aaaah, sudah dini hari ternyata, isyarat untuk terlelap menuju alam baru, alam dimana fana terasa nyata.

Tik, tok
Selamat tidur wahai jelita.

Hari ke-2: Cerita Ini Tentang Hujan


Terkisahkan sekumpulan awan komulunimbus yang saling bertautan sepanjang garis squall terombang-ambing hanyut dibawa angin. mereka berjalan hampir beriring-iringan membentuk supersel.
Berkelap-kelip kilat menyambar menjulurkan lidahnya, terlihat sangat angkuh memang.
Tapi tak apalah, kan setelah itu akan turun hujan.

Tahukah kamu kenapa menyukai hujan?
Hujan yang kadang dengan intensitas yang berlebihan hanya membawa petaka bagi di bawahnya.
Hujan yang kadang basahnya tidak selembut namanya.
Hujan yang selalu membuat kesal ketika janji teringkar karenanya.
Yasudahlah, namanya juga hujan

Kalau saya sangat suka, saya sangat suka sesaat setelah hujan.
Saat aroma petrikor tercium keluar dari tanah setelah dibasahi hujan.
Tenang,
Damai rasanya,
Seperti sore ini di balik kaca jendela.
Sayangnya saya harus pulang bersepeda, tapi tak apa.
Karena saya.... suka hujan :)

Minggu, 06 Januari 2013

Hari ke-1: Sajak Pertama


Sajak pertama,
Melangkah pada satu waktu untuk memulai jejak yang baru.
Mencoba menghembuskan nafas kehidupan dengan harapan dan juga do’a.
Ini yang pertama,
Sejak hampir 2 bulan yang lalu menghilang menerawang.
Saatnya aku memulai dengan semangat yang kembali tersulut.
Dan juga hari pertama,
Untuk tiga puluh kali saat sang surya di ambang batas tengah berganti dengan rembulan.
Usaha demi membuat kelenjar-kelenjar adrenal melepaskan hormon adrenalin yang akan distimulasi kelenjar hipotalamus keseluruh tubuh, membuat berkontraksinya luapan emosi yang merangsang kata-kata dan tulisan-tulisan keluar menjadi nyata, sebuah cerita tercipta.
Yang perdana dimulai dari sini, sebuah sajak pertama.

Teruntuk #30HariBercerita